About Me

My Photo
WODE
Hanya WODE = WOng GenDEng. Manusia dunia maya. Manusia pengen tau, sok akrab, sok pinter, ngomong tinggi selalu, tukang kibul, parno, dll. Just a Human Being--always--
View my complete profile

Dasar-dasar Mudah Fotografi DSLR SONY

LEARN
Dunia fotografi memang sangat menarik untuk dipelajari. Salah satu cara yang paling efisien mempelajarinya ya dengan membaca manual book (buku pedoman) si kamera itu. Nah, kalau diringkaskan, fotografi terdiri dari beberapa elemen dasar yang penting: shutter speed, diafragma, dan ISO/ASA.

1. Shutter speed;
adalah satuan kecepatan kamera dalam menangkap objek. Jadi, semakin tinggi kecepatan rana di kamera, maka semakin diam ( freeze ) objek yang ditangkap. Shutter speed juga berpengaruh terhadap cahaya sekitar/ ambience light, tepatnya pengontrol cahaya yang ada.

2. Diafragma;
yang perlu diketahui tentang diafragma adalah selain sebagai bilangan rasio pada lensa kamera, ia juga menentukan ruang ketajaman objek, diafragma juga berfungsi mengontrol flash exposure.

3. ISO/ASA;
adalah standar ukuran kecepatan film merespons terhadap cahaya. Sama seperti kita beli film analog, ada ASA (American Standards Association) 100 sampai 400. Lantas kapan timing -nya kita pakai ISO/ASA tinggi? Sewaktu kita mau mengabadikan objek foto dalam keadaan freeze di tempat yang cukup gelap. Begitu juga sebaliknya, kapan waktu yang tepat kita menggunakan ISO/ASA rendah? Yakni pada saat mengabadikan objek dengan noise / grain /butir-butiran putih pada foto yang cukup kecil, yaitu pada saat cahaya cukup banyak ataupun saat kita menggunakan kaki tiga atau tripod.

Contoh pemanfaatan ISO (International Organization for Standardization) rendah misalnya pada pemotretan siang hari di pantai, cukup ISO kecil aja. Karena dengan cahaya yang banyak otomatis exposure di kamera membaca pada titik nol dengan shutter yang cukup cepat juga. Lain halnya pada kondisi memotret di dalam ruangan yang minim cahaya, kita dapat menggunakan ISO tinggi untuk menghindari hasil foto yang goyang. Dan untuk mendapat hasil yang maksimal kita bisa memanfaatkan tripod. Selain menyangga kamera, ISO juga bisa diturunkan untuk mendapatkan kualitas foto yang jernih tanpa adanya noise.

TIPS :
Kalau memotret model dalam rentang waktu yang cukup panjang, jarang memakai manual setting (M), cukup aperture priority (A) saja. Jadi, yang diatur diafragmanya saja, biarkan kameranya yang berpikir. Dengan demikian sudah menghemat konsentrasi dalam mendapatkan momen sebuah foto

Lebih kurang, ketiga elemen di atas adalah hal yang cukup penting dalam teknik dasar kamera. Dengan semakin canggihnya teknologi kamera digital sekarang, semakin mempermudah kita dalam mengeksekusi gambar.

Selain ketiga elemen tersebut, angle dan komposisi juga tak kalah penting dalam sebuah pemotretan. Karena dari sudut yang berbeda, foto sudah menceritakan sesuatu yang berbeda pula. Kalau ingin jadi fotografer, jadilah fotografer, bukan photoshopper. Sebaiknya post processing di photoshop sebisa mungkin hanya 20% saja.


0 komentar: